Chat with us, powered by LiveChat Info,Fakta atau Gosip: Heboh Wanita di Minahasa Dimangsa Buaya, Warga Menduga Deasy Tuwo Diterkam Saat Beri Makan Buaya

Senin, 14 Januari 2019

Heboh Wanita di Minahasa Dimangsa Buaya, Warga Menduga Deasy Tuwo Diterkam Saat Beri Makan Buaya

Warga Desa Tanawangko, Kecamatan Tombariri, Minahasa, Sulawesi Utara dihebohkan dengan kabar seorang wanita yang dimangsa buaya, Jumat (11/1/2018).

Peristiwa ini menjadi viral di media sosial baik di Facebook dan Instagram.
Korban diketahui bernama Deasy Tuwo (44), yang merupakan karyawan perusahaan Mutiara.


Deasy diduga terpeleset ke tempat penangkaran saat memberi makanan buaya tersebut.

Deasy tewas dimangsa buaya berukuran kurang lebih 5 meter yang merupakan piaraan bos korban.

Berdasarkan informasi yang beredar, buaya tersebut merupakan piaraan warga Jepang pemilik perusahaan Mutiara.

Penemuan tubuh Deasy sendiri berawal ketika karyawan lain mencari keberadaannya.

Deasy dicari untuk memberi makan buaya itu lagi, namun tidak ketemu.

Korban pun juga dicari di rumahnya, namun tidak ada.

Dikutip dari Tribun Minahasa, Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Sirait mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kejadian tersebut.

Dirinya juga akan menyelidiki terkait surat izin kepemilikan buaya.

"Kita masih lidik dan mengetahui apakah buaya tersebut memiliki surat ijin atau tidak," kata Sirait.

Ia menambahkan, jika tidak adanya surat ijin, pemilik buaya bisa ditahan.

Selain itu, polisi kini juga tengah mencari pemilik buaya berukuran 5 meter tersebut.

Sebab pemilik yang diketahui bernama Mr Ochiai tidak ada di tempat.

"Kita masih mencari pemilik buaya tersebut, selain itu jiga kami sudah berkoordinasi dengan camat dan hukum tua ," katanya.

Buah bibir

Kasus buaya menerkam manusia di Tombariri, Minahasa, terus menjadi buah bibir masyarakat dan wargnet.

Kasus itu heboh mulai Jumat (11/1/2019).

Menurut Kapolda Sulawesi Utara Irjen Sigid Tri Hardjanto, kasus tersebut tengah ditangani Polsek Tombariri dan dibantu atau di-backup oleh Polres Tomohon.

"Polisi sedang dalami sebab kematian dan pemeriksaan saksi terkait kejadian itu," kata Kapolda melalui Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo kepada Tribun Manado, Sabtu (12/1/2019).

Peristiwa tersebut merenggut nyawa seorang perempuan yang diketahui bernama Deasy Tuwo.

Dia bekerja sebagai kepala laboratorium pembibitan mutiara milik warga Jepang di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri.

Kata Tompo, pihak yang berwajib sudah melakukan autopsi terhadap korban dan hasilnya masih ditunggu.

"Polisi belum bisa mengambil kesimpulan, nanti akan kita kembangkan sesuai fakta dan petunjuk yang ditemukan penyidik," kata Kabid Humas.

Sehari sebelumnya, Jumat (11/1/2019), saat mendengar kabar tersebut dari awak media, Kapolda Sigid sempat kaget.

"Wah, di mana? Di mana itu, kapan kejadiannya? Ccoba saya teliti dulu, perintahkan jajaran saya untuk meneliti informasi tersebut karena saya belum tahu itu," kata Kapolda didamping Kabid Humas Kombes Ibrahim Tompo seusai melakukan lawatan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut, Jalan Diponegoro, Wenang, Manado.

Kapolda menyebut, pada prinsipnya ada regulasi yang mengatur perihal kasus menyebabkan luka hingga hilangnya nyawa orang.

Kata Kapolda, polisi akan melihat kronologi kasus tersebut seperti apa.

Sandal korban

Merry Supit (36), warga Jaga X, Ranowangko, Minahasa, Sulawesi Utara, mantan karyawan perusahaan pembibitan mutiara dan pemberi makan buaya tersebut, punya cara khusus saat memberi makan buaya itu.

Saat diwawancarai Tribunmanado.co.id di TKP buaya serang manusia, di Jaga VII Ranowangko, Jumat (11/01/2019), Merry Supit mengungkapkan hal tersebut kepada tribunmanado.co.id.

"Kami mendekat ke kandangnya lalu menepuk-nepuk dinding bagian dalam kandang itu sampai buaya datang mendekat dan membuka mulutnya, tinggal melempari makannnya," ujar Merry.

Merry menduga, saat Deysi menepuk-nepuk tembok pagar kandang itu, ia tak menyadari kalau buayanya sudah berada di bawahnya.

Pasalnya, dari amatan tribunmanado.co.id, saat itu air dalam kadang buaya sekitar 1 meter di level normalnya, tinggal butuh 1,50 meter untuk meraih tangan Deysi.

Mendapati kabar Deysi diterkam buaya, ia bergegas ke tempat kejadian perkara.

Saat ia tiba sekitar pukul 09.00 Wita, sandal setengahnya Deysi berada di luar kandang, setengahnya lagi terapung di dalam kandang.

Dari amatan tribunmanado.co.id pukul 13.30 Wita, air di dalam kandang telah dikuras.

Di bagian dasar jarak sekitar 4 meter dari lubang pembuangan terlihat pakaian milik Deysi yang tak jelas warnanya karena tertutup lumpur.

Di dekat pakaiannya itu terlihat juga seperti bagian tubuh dari jasadnya yang sedang terapung

Warga Desa Tanawangko, Kecamatan Tombariri, Minahasa, Sulawesi Utara dihebohkan dengan kabar seorang wanita yang dimangsa buaya, Jumat (11/1/2018).

Peristiwa ini menjadi viral di media sosial baik di Facebook dan Instagram.
Korban diketahui bernama Deasy Tuwo (44), yang merupakan karyawan perusahaan Mutiara.



berikut video amatir dr warga sekitar 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar